#BlogArchive1 .widget-content{height:300px;width:auto;overflow:auto;}

Pages

Wednesday, December 2, 2009

Pantas atau tidak, yang penting terbiasa...

Kita sering denger 'Dokter Hewan' kan?? 'Kebun Binatang' juga... Tapi sadarkah kita??
Hewan = Binatang..
Lalu kenapa??
Coba deh kita ganti 'Dokter Hewan' sama 'Dokter Binatang', cocok gak sih?? lazim gak??
Kalo 'Kebun Binatang' dengan 'Kebun Hewan', gak cocok juga kan??
hmm... kenapa ya??

Namun, ada cerita lain, Kalo 'BUPATI'..??
apakah dia cocok, kalo yang menjabat adalah seorang pria dan dia dipanggil "bu"..??
Lalu, istrinya dipanggil ibu bupati..? Jadi dobel "bu" dan gak cocok kan??
Namun, karena ini sudah biasa maka nampak "lazim" di telinga kita..

Begitu juga dengan setiap tindakan kita, baik itu tindakan negatif maupun tindakan positif.
Mari kita lihat,,
Dimulai dari tindakan negatif, di Agama manapun berbuat maksiat (hal-hal pornografi, dsb) sangatlah tidak lazim untuk dilakukan.
Namun saat ini, di beberapa belahan dunia, melakukan hal-hal yang pornografi, mulai dari membuat film, membuka bajunya dimana-mana, melakukan pemotretan yang 'syur', dan seterusnya yang sebetulnya tidak lazim untuk dilakukan, saat ini sudah nampak biasa saja untuk di lakukan. Bahkan banyak pendukungnya, apabila tindakan-tindakan tersebut dilarang.

Begiu juga tindakan positif, sering kita merasa enggan melakukan tindakan postif karena takut dianggap aneh oleh orang-orang sekitarannya. Apabila dalam Agama Islam, tindakan-tindakan positif tersebut seperti shalat, shalat tepat waktu, shalat sunnah, mengaji, puasa, dsb.
Sering orang tidak melakukan itu semua karena 'takut' dianggap aneh oleh teman sepermainannya,,

Ada cerita seperti ini,
Ada seorang (sebut saja Bayu), dia sering mengajak teman-temannya untuk shalat. Namun berbagai tanggapan Bayu dapatkan dari teman-temannya, seperti:
1. Ah,, nanti aja ah.. masih sibuk nih!
2. Shalat? 2009 masih shalat???
3. O... Yaudah duluan aja..

hehehe... seperti shalat merupakan hal yang tidak lazim dilakukan, apalagi shalt tepat waktu..
hmm...

seperti contoh BUPATI di atas, bahwa sesuatu yang tidak lazim akan menjadi lazim apabila sudah terbiasa.
maka mulai dari sekarang kita BIASAKAN untuk berbuat hal-hal positif yuukk... Agar semua menjadi Lazim untuk diri kita..

Semangat selalu!!

Saturday, November 28, 2009

Berbohong = Debu


Cerita ini berawal dari suatu hari ketika si Fulan hendak menempati sebuah rumah. Rumah ini ternyata sudah lama tidak di tempati, walhasil debu ada dimana-mana...
Setelah ia bersihkan debu yang berada di atas (dilangit-langit, di kusen, dsb), kini saatnya ia sapu. Ia berusaha menyapu dengan teliti dan telaten (walau masih ada sedikit-sedikit debu yang tertinggal di pinggir dan pojok-pojok). Lalu mulailah ia mengepel. Pada saat mengepel itulah baru terasa debu yang masih tertinggal di pinggir dan pojok-pojok pun ikut terbawa, sehingga membuat si Fulan mengepl sembari menyapu debu-debu tersebut. Dan ketika pel gagang tersebut ia kibaskan, banyak juga debu yang jatuh dari pel tersebut layaknya ketombe yang jatuh dari rambut.
BERBOHONG. Begitu juga dengan berbohong, apabila kita sudah sering dan terbiasa berbohong maka keadaan kita akan saam dengan rumah yang didatangi FUlan pertama kali. BOHONG kita layaknya debu, yang apabila dibiarkan akan cepat "tumbuh" dan mengotori semua. Dan apabila kebohongan itu berusaha di bersihkan (dicari kebenarannya), maka kita akan berusaha untuk menyembunyikannya di pinggir-pinggir atau dipojok-pojok agar tidak ketahuan (ya,, intinya meamng agar tidak ketahuan..!)
Begitu juga apabila ketahuan berbohong, kita akan bersembunyi di balik kelemahan orang yang berusaha membongkar kebohongan (semoga orang itu ikhlas, tidak ada embel-embel dibelakangnya). Seperti layaknya debu, yang bersembunyi di balik kain peldan ketika kain pel tersebut dikibaskan barulah ketahuan semua!
Maka JUJURLAH, itulah akhlak Nabi Muhammad saw. Jujurlah walaupun menyakitkan! PERBAIKI BANGSA DIMULAI DARI DIRI SENDIRI, HALK KECIL, DAN SAAT INI!

Kenangan Masa Lalu Tuk Meraih Masa Depan


Bismillah (sedikit kenangan ku yang berarti)


Haahhhh…. Kemarin malam, 10 Oktober 2009, Kami semua (Hans, Andre, Fadly, Dhanan, Siska, Putera(terima kasih sudah bantu angkat2) dan juga Muspida dan Ria (yang dsudah turut ‘meramaikan’) hehehe..) ‘mengungsikan’ barang-barang kami (Hans, Andre, dan Fadly) yang sudah 1 tahun lamanya berada di kontrakan salon Linda menuju ‘rumah tumpangan’(masih numpang lho,,)
Tak terasa sudah selama 1 tahun kami menempati rumah yang ternyata bekas salon tsb. Baiklah mari mengulang sejarah-sejarah yang terjadi di kontrakan salon linda,, hehehe. Mulai ya..

Siang itu, sepulang dari kampus ‘tercinta’, empat orang pemuda (Hans, Fadly, Andre, dan Yoyo) pergi bersama ke menteng atas dengan tujuan kontrakan Dhanan cs. Namun perhatian mereka terhenti ketika melewati sebuah toko dan melihat ‘papan iklan’ yang bertuliskan “RUMAH DIKONTRAKAN” di gang Subur Ujung.
Pada waktu itu, Fadly memang lagi searching-searching rumah, karena rumah yang dia tempati waktu itu sangat sempit dan jauh dari kampus.. Sementara itu, Andre masa kosannya sudah mau habis dan dia sepertinya tidak betah tinggal satu rumah dengan seorang ‘pengacara’ (walopun sudah pernah ke Cirebon bersama dengan tujuan ‘Tiiiiiiiiiiittttttt’ (di sensor ahh, Tanya aja ndiri yaa…) hehehe). Dan mausia satulagi,Hans, yang memang sudah merasa lelah bolak-balik Jakarta-Bekasi (oalah kayak jauhnya seujung berung aja…) mempunyai hasarat untuk ngontrak.
Maka Fadly langsung saja melihat rumah itu dan, wooww!!! Itulah yang ada dipikiran kami saaat melihat rumah itu. Besar, 2 lantai, murah, dan fasilitas yang diberikan juga banyak (Kulkas, Lemari, Meja, Kursi, Kipas besar, dan 2 cermin besar, tambah lagi kompor gratis). Taannccaaappppp bung! Langusng ambil saja..!
Mulai masuk ke kontrakan itu parda saat reading days (itung aja semester brapa, 1 tahun dari sekarangg,,, hehee). KOntrakannya diisi berempat (Hans, Andre, fadly ma Fujhi).

Kita sering kedatangan tamu abadi disana (Frananda (yoiii paling baik dah, koki di malam hari, enak kok fran!!), Yoyo (nah ini dy, orang paling ‘kocak’), Fuad (waktu belum ngontrak ma putera dy sering ke sniiii, lumayan sering bawa makanan.. hehehe), Danang (si Artis fashion show kita, baju kotak-kotak dengan desainernya mr. boxes hahaha), Putera (ini nih, yang sering kena syndrome orang susah kalo pagi2 baru bangun,,, hehehe)). Ada juga tamu kunjungan, nah kalo yang ini mah banyak. (jadi gak bias disebut satu2.. mav yhaa)
3,5 bulan pertama begitu menyengangkan, sampai muncullah saat2 itu (para tamu yang lain pasti sudah tau, huuussssttt.. diem2 aje ya..), saat di situlah yang membuat semua menjadi tak bahagia. Dan yang anehnya muali saat itu, benda2 rusak entah mengapa saling bergantian dan kontinyu.

Banyak kisah di sana, mulai dari penentuan tempat tidur lewat main gaple (karena inilah kami menyebut diri kami “lascar Gaple”), sampai pagi-pagi ada yang harus lari2 ke kontrakan ‘tetangga’ atau masjid al-bakrie (ssstttttt… disensor juga ya), ada juga tragedy ‘berantemnya’ fujhi ma andre (sampe ada cabang bayi.. hehehe, udah gitu fujhi kabur (pindah kantor maksudnya) tak bertanggung jawab lagi), tragedy ributnya hans ma fadly gara2 EPDP, waahh.. sampe semua tragedy antara kami juga ada. (yang jelas gak pernah ada tragedy karena seseorang yang diperebutkan!!). Tapi yang menyenangkan ada banyak lowh,, apa lagi waktu, makan pisang(panen kebonya ulum) bakar keju mesis susu.. hmm lezatoss. Ada juga dibwain udang raja Kalimantan ala muspida pas waktu Andre abis terkena gempa dahsyat!, wahhh dan masih banyak lagi.
Tapi ternyata baru sadar, selama 1 tahun itu:
• Aku tidur tak pernah pake bantal sendiri
• Aku tak pernah punya lemari baju sendiri
• Aku juga tak pernah punya kulkas sendiri
• Dll

Thanx to all yang pernah menyenangkan kami, kami repotkan (anak2 kontrakan muspida cs, yulia hulva dkk, yah pokonya semua d..) dan mohon maaf juga kalo kami banyak slaah.
Haaahh,, countdown to menempati rumah baru, hari senin 12 Oktober 2009, Insya Allah rumah baru, semangat baru, harapan baru, berkah baru. Amiiinn

Jakarta, 11 Oktober 2009

Kami menyebutnya “Laskar Gaple”

Thursday, November 26, 2009

Selamat Datang!


Thala'al badru 'alaina
Min tsaniyyatil wada'
Wajabassyukru 'alaina
Ma da'a lillahi da'

O the White Moon rose over us
From the Valley of Wada'
And we owe it to show gratefulness
Where the call is to Allah

Ayyuha al-mab'uthu fina
ji'ta bi-al-amri al-muta'
Ji'ta sharrafta al-Madinah
marhaban ya khayra da'

O you who were raised amongst us
coming with a work to be obeyed
You have brought to this city nobleness
Welcome! best call to God's way

Tala'al-Badru 'alayna,
min thaniyyatil-Wada'
wajaba al-shukru 'alayna,
ma da'a lillahi da'

*Lagu ini digunakan kaum Anshar ketika menyambut kaum Muhajirin yang ber-HIJRAH, mereka HIJRAH untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Itu juga harapan dengan adanya blog ini semoga dapat menambah wawasan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Aaamiin.